Jumat, 22 Januari 2016

Museum Affandi, Melihat Langsung Karya Sang Maestro


“Mau kemana, Mbak?”


“Museum Affandi.”


“Affandi?”


“Iya.”


“Affandi itu siapa, Mbak?”

“????”

Menghabiskan hari terakhir liburan di kota Yogya, museum Affandi menjadi pilihan saya. Selain memang letaknya yang masih bisa dijangkau dengan bis Trans Jogja, saya sendiri juga pengagum karya sang maestro. Jadi sayang rasanya jika tak menyempatkan melihat langsung karya- karyanya.



Di dalam bis saya sempat mengobrol dengan beberapa orang wisatawan asal luar kota juga. Saling bertanya tujuan, dan yang sedikit membuat saya takjub adalah pertanyaannya tentang siapa Affandi? Heheh, ternyata ada juga yang tak mengenal sang pelukis hebat ini ya…


Rasa lelah yang saya rasakan karena kemacetan luar biasa sehingga memperlama waktu tempuh terbayar lunas saat menyaksikan karya- karya Affandi . Ini pertama kalinya melihat karya beliau secara langsung dan sejujurnya saya tak henti berdecak kagum. KEREN BANGET!!


Museum Affandi sendiri terletak di Jl. Laksda Adisucipto No. 167. Dulunya juga tempat tinggal sang pelukis. Letaknya masih di kota jadi cukup mudah ditempuh. Kalau seperti saya yang mengandalkan bis Trans Jogja juga gampang, hanya kita perlu berjalan sedikit jauh dari halte terdekat. Tapi nggak masalah sih, kalau emang niat kayak saya. He…


Berbekal tiket masuk seharga Rp. 20.000, kita bisa puas mengelilingi galeri- galeri yang berada dalam kompleks museum. Saya memulainya dari galeri I yang menampilkan lukisan Affandi dari tahun awal- awal hingga terakhir masa hidupnya. Ada seorang anak SMK yang tengah magang yang menemani saya. Sedikit banyak ia menjelaskan tentang maksud dari lukisan- lukisan tersebut. Sekilas saya bisa merasakan bagaimana seorang Affandi sangat mencintai istrinya, menyayangi anaknya serta menghormati sang bunda. Modelnya memang banyak keluarga karena ketidakmampuannya membayar model saat itu.


Selain lukisan, terdapat dua buah patung yang satu potret dirinya sedangkan yang lain potretnya bersama sang putri, kartika. Ada pula sebuah mobil Colt Gallant yang telah dimodifikasi berbentuk ikan di tengah galeri. Konon, mobil kesayangan itu diubah karena kecintaan Affandi dengan binatang air tersebut. Tak hanya itu di sebuah lemari kaca juga tampak penghargaan- penghargaan yang diraih Affandi serta beberapa benda yang sering digunakan beliau.


Berpindah ke galeri II yang dibangun tahun 1987 atas bantuan presiden Soeharto. Selain lukisan di galeri ini menampilkan sketsa kasar dari Affandi. Beberapa diantaranya terlihat dari kertas singkong. Duh, sketsa kasarnya aja juga bikin takjub loh.


Kalau di galeri I dan II, banyak karya Affandi maka di galeri III hasil karya anak serta cucunya juga ditampilkan. Saya membaca nama Kartika Affandi juga Juki Affandi di beberapa karya. Keduanya adalah anak dari sang maestro (Keterangan dari anak SMK yang nemenin saya loh). Tapi ya pepatah yang mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya memang terbukti, hasil lukisan mereka juga keren- keren kok. Hadeu, sedikit aja maulah saya kebagian gen pelukis hebat. Hehehe…Satu lagi bangunan yang saya masuki adalah galeri studio yang juga banyak memajang hasil lukisan. Kalau disini, lukisannya kebanyakan dijual sih.


Diantara galeri I dan galeri II terdapat dua buah makam. Makam tersebut merupakan tempat peristirahatan terakhir Affandi dan istrinya, Maryati. Beliau wafat tanggal 23 Mei 1990. Beliau ini benar- benar seniman sejati ya, hingga akhir hidupnya ia memilih berada diantara ratusan koleksinya.


Setelah puas berkeliling dan sebelum pulang saya menyempatkan istirahat sejenak di kafe loteng. Semilir angin serta pohon- pohon yang tumbuh lebat di sekitar kompleks museum membuat nyaman. Yah itung- itung buat energy sebelum berjibaku dengan kemacetan lagi. Hehehe…


Well, ini tempat beneran keren pokoknya (buat saya!). (ISL)



Lampung, Januari 2016

Nb. Mau dipost di Kompasiana tapi pas itu lagi error jadilah mangkrak di laptop aja. Baru ini dipost lagi :)))








2 komentar: