Sebelumnya di sini
20.
“Lo
jadian sama pangeran, Ni?”
Agni
menoleh. Pagi-pagi Lintang mendekatinya hanya untuk menanyakan ini. Astaga!
“Apaan
sih,Mbak pagi-pagi nanya beginian?” tanya Agni balik....
Sebelumnya di sini
19.
“TUNGGU
APALAGI! KERJAIN SANA!”
Bergegas
Tantra membalikkan tubuhnya dan keluar dari ruangan Askar. Sejenak kepalanya menggeleng perlahan,
karena sikap Askar yang sangat menyebalkan sejak pagi.
Salah!...
sebelumnya di sini
Tantra menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya
dengan sedikit kasar. Sesekali tangannya mengusap kepala bagian belakang.
Sungguh, ia masih belum dapat memahami secara detail ucapan Askar tadi siang.
“Dia milik gue.”
Agni milik Si
Bos?
Agni?...
sebelumnya di sini
“Agni,
Tantra! Apa yang kalian lakukan di sini?”
Tantra
dan Agni menoleh bersamaan. Tantra terbeliak sejenak. Ia sedikit kaget dengan
sosok yang menyapa dirinya juga Agni. Spontan ia pun berdiri seketika.
“Mas
Aksa*!” ujarnya kemudian. Sekilas ia menangkap wajah Agni...
sebelumnya di sini
“Lo
lagi dekat sama Tantra ya?”
Agni
menoleh sekilas pada Meliana sebelum kemudian pandangannya kembali beralih ke
layar monitor di depannya. ...
sebelumnya di sini
Senyum tipis
terulas dari bibir Askar sambil menyalami beberapa orang terkenal yang berdiri
saat dirinya tiba. Hari ini masing-masing kontestan yang terpilih akan unjuk
kebolehan. Dan sesuai janjinya, Askar tak mungkin tak ikut serta dalam proses
tersebut. Apalagi ayahnya...
Sebelumnya di sini
“Ni! Agni!”
“Iya, Ma,” sahut Agni dari dalam kamar sebelum kemudian
membukakan pintu kamarnya. Tampak Mama tersenyum menatapnya.
“Ada yang nyari,” tutur wanita baya itu. Senyumnya yang makin
melebar membuat Agni mengerutkan dahi. Curiga.
“Siapa?”...