Minggu, 28 Juni 2015

JEJU IN LOVE

Gambar diambil dari www.dreamersradio.com

JEJU IN LOVE

“Kamu baik- baik saja?”

“Tidak masalah. Oppa tenang saja, aku baik- baik saja.”

“Kamu yakin?”

I’m Okay, Oppa. Jangan terlalu mencemaskanku.”

“Aku hanya ingin memastikan keadaanmu. Media semakin gencar mencari kita.”

“Percayalah padaku, Oppa.”

“Baiklah kalau begitu, hubungi aku kalau terjadi sesuatu!”

“Tentu saja!”

***


“Ahhhh, Ini keren sekali!” Teriak Suzy saat membuka balkon kamarnya. Tampak pemandangan gunung Halla dengan kabut tipisnya tepat berada di hadapannya. Indah. Sangat indah. Ah, pantas saja jika pulau ini selalu menjadi destinasi liburan terfavorit.

Terletak di ujung semenanjung Korea, Pulau Jeju/Jejudo/Cheju menawarkan pemandangan yang mempesona. Gunung, pantai, taman, tebing, air terjun dan bebatuan indah berbalut cuaca yang hangat menjadikan tempat ini sangat diminati oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Surga dunia, demikian banyak orang menyebutnya. Pulau Jeju memang merupakan wilayah yang paling hangat, bahkan saat musim dingin salju pun jarang turun sehingga tanaman- tanaman dapat bertahan hidup.

“Istirahatlah, Suzy! Besok syuting dimulai!”

Suzy menoleh, sesaat wajahnya merengut. “Aku hanya ingin menikmati pemandangan ini, eonni.”

Kim Yu Ri mengendikkan bahunya, “Terserah kau, aku hanya mengingatkan jadwalmu.”

Suzy hanya tersenyum tipis. Ia sadar Yuri hanya sedang menjalankan tugas sebagai asisitennya dengan baik. Meski Yuri sedikit galak, namun wanita itu selalu mengerjakan tugasnya dengan baik bahkan ia selalu memperhatikan kebutuhan Suzy secara mendetail.

“Baiklah aku ke kamarku dulu!” Kata Yuri lagi. Tepat sebelum ia membuka pintu ia berbalik, “Segera hubungi aku jikau kamu membutuhkan sesuatu.”

Suzy mengangguk, “Terima kasih, eonni!”

Sepeninggal Yuri, Suzy kembali mengarahkan pandangannya ke luar balkon. Gunung Hallasan, gunung tertinggi di Korea yang yang memang mempesona dengan keindahan tanaman disekitarnya.

Suzy menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Sejenak ia memejamkan mata, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya dengan lembut. Dia memang sangat mencintai alam, bahkan bermimpi jika suatu ketika ia akan tinggal di daerah yang jauh dari kebisingin kota dengan udara yang menyegarkan.

Suatu hari nanti.
***

“Bangunlah, Chagiya (Sayang)!”

Sejak kapan suara eonni menjadi berat?

Suzy mencoba membuka kedua matanya. Ia mengerjap- ngerjapkan kedua matanya. Mencoba beradaptasi dengan cahaya yang masuk dari sela- sela tirai kamarnya. Ia tertegun sejenak lalu kembali mengucek matanya berulang kali.

Tidak salah! Ini nyata.

Oppa!” Ia memekik tak percaya. Sosok laki- laki muda bertubuh jangkung tengah berdiri di samping ranjangnya. Senyum terulas dari bibirnya. “Sedang apa kau disini?”

“Menjenguk kekasihku,” Ujar Lee Min Ho masih dengan senyum tersungging di bibirnya. Tak lama ia menyentakkan selimut Suzy, “Bangunlah, kita jalan- jalan hari ini! Syutingmu sudah selesai kan?”

Jalan- jalan?

“Segeralah mandi. Aku menunggumu di bawah,” Lanjut Min Ho kembali.

Suzy masih terpaku di atas ranjang sepeninggal kepergian Min Ho. Ia menepuk pipi kanan dan kirinya.

Sakit?

Ini berarti benar bukan mimpi.

Bagaimana bisa dia ada disini?

Arghhhh……
***

“Kau berhutang penjelasan padaku, Oppa?”

Min Ho mengernyit. Ia menghentikan langkahnya sesaat. “Penjelasan?”

Ye (ya),” Sahut Suzy merajuk, “Bagaimana kau bisa ada disini? Kau benar- benar mengejutkanku.”

“Aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan kekasihku. Apa itu salah?”

Semburat merah seketika memenuhi wajah Suzy. Kata- kata Min Ho membuatnya tersipu sekaligus bahagia. Hatinya berbunga- bunga. Ia membuang wajahnya. Menjauhkan pandangan dari tatapan milik Minho yang mampu membuat ritme jantungnya tak beraturan.

Sudut bibir Min Ho berkedut menahan tawa. Ia menyukai ekspresi wajah Suzy sekarang. Terlihat menggemaskan. Gadis ini benar- benar imut.

“Kita mau kemana?” Suzy menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri. Sedikit takjub karena Min Ho sendiri yang mengendarai mobil. Mereka hanya pergi berdua. Tanpa ada pengawalan. “Bagaimana kalau ada wartawan?”

“Biarkan saja,”

Dahi Suzy mengerut, “Kau yakin, Oppa?”

Min Ho mengangguk di balik kemudi. Ia sudah tak mempedulikan apa kata media. Toh, faktanya hubungan mereka sudah terkuak. Hari ini ia hanya ingin bersama kekasihnya. Menghabiskan waktu seperti pasangan normal lainnya.

“Nikmati saja hari ini, jangan pikirkan hal lain!”

Kepala Suzy mengangguk. Sudah seharusnya seperti itu bukan? Menikmati hari bersama pasangan disela- sela kesibukan. Harusnya ia bersyukur karena seorang Lee Min Ho meluangkan waktu untuk pergi bersamanya. Min Ho, salah satu aktor terkenal. Segudang pekerjaan dan kesibukan menantinya setiap hari. Ia sendiri sedikit sangsi saat menerima pernyataan cinta laki- laki itu. Takut terabaikan. Tetapi nyatanya sesibuk apapun laki- laki itu selalu menyempatkan waktu menghubunginya. Bahkan tak jarang laki- laki itu mendadak muncul di depannya. Seperti sekarang.

“Museum Haenyeo?”

Min Ho mengangguk dan tersenyum, “Turunlah! Kita akan menikmati para putri duyung.”

Wanita Jeju sejak dulu terkenal ketangguhannya termasuk menyelam. Keahlian itu yang membuat mereka dijuluki putri duyung. Haenyo (penyelam wanita) dengan gerakan sangat luwes melakukan penyelaman untuk mengambil mutiara dan kerang tanpa perlengkapan selam sama sekali. Mereka mampu menyelam ke kedalaman lautan dalam waktu yang cukup lama. Kebanyakan Haenyo adalah wanita paruh baya.

Museum Haenyo sendiri didirikan selain untuk menunjukkan sejarah haenyo juga memperlihatkan kemajuan industry perikanan pulau ini. Museum yang berdiri tahun mempunyai bentuk dan arsitektur yang menarik.

“Mereka hebat ya,” Gumam Suzy saat mengitari dalam museum. Min Ho yang berjalan di sebelahnya mengangguk.

“Tentu saja.” Ia melirik Suzy sejenak, “Aku berani bertaruh kamu takkan berani melakukannya.”

Oppa…,”Rajuk Suzy kesal. Min Ho sedang menggodanya. Tentu saja ia tak bisa, ia bukan seorang haenyo.

Tak hanya museum Haenyo, ternyata Min Ho juga membawa Suzy ke beberapa kawasan wisata lain yang berada di Jeju. Salah satunya Jeju Ice Land . Disini keduanya menghabiskan waktu untuk bermain ice skating. Gelanggang es yang luas ditata apik dengan pilar- pilar yang diberi bantalan dan jendela kaca. Sungguh pengalaman yang mengasyikkan.

Selanjutnya Suzy dibuat ternganga saat berada di Korea Sex theme Land- Love Land. Museum dengan 140 karya seni yang unik. Patung- patung mungkin terlihat erotis namun sisi humor yang sebenarnya justru ditampilkan baik dari cara maupun gaya.

Tanpa terasa hari mulai berganti. Kini keduanya berada di café tenda yang terletak di pinggir pantai indah Jungmun. Masih berada dalam kawasan Jeju Jungmun Resort. Salah satu daerah yang menjadi favorit karena suasananya yang tak terlalu ramai. Yang membuat pantai ini terkenal adalah pasirnya yang berwarna warni, hitam, putih dan merah.

“Kamu suka?”

Suzy mengangguk cepat. Tentu saja, siapa wanita tak menyukai perhatian yang diberikan kekasihnya. Apalagi hari ini mereka hanya menghabiskan waktu berdua saja.

“Thank you, Oppa.”

Satu dari banyak hal yang disukai Min Ho dari kekasihnya adalah senyumannya yang tulus. Benar- benar mencerminkan isi hatinya. Jujur dan apa adanya.

“Suatu hari nanti aku ingin tinggal disini, Oppa.” Sebelah alis Min Ho terangkat. Ia menatap intens Suzy yang menerawang ke depan. Pandangannya ke arah laut biru yang membentang.

“Disini bebas dan tidak berisik juga polusi,” Lanjutnya lagi.

“Seperti Seoul?”

Suzy mengangguk lalu mengulas senyuman, “Tapi tidak sekarang, Oppa. Sekarang aku masih mencintai duniaku,” Katanya dengan wajah berseri- seri.

“Baiklah kalau seperti itu. Kuputuskan akan membangun rumah di sini.”

“Untuk apa?” Suzy menatap bingung.

“Untuk tempat tinggal keluarga kita.” Sahut Min Ho santai. Sesaat ia berdiri lalu mendekati kursi Suzy. Ia berjongkok tepat di hadapan gadis itu, “Will you marry me, Suzy?”
==END===


Seumur- umur baru kali ini buat FanFic. Korea pula. Ini sih gegara mbak Septy sama mbak Fitr, pecinta Min Ho Oppa. Wkkwkwkw…

Bdw jangan protes kalo nggak romantic.(Emang sama sekali nggak ada romantis2nya). Hahah saya kesulitan untuk itu. Berhubung masih buta Korea, mohon maaf jika banyak yang tidak sesuai. Ini proyek coba- coba kok

11 komentar:

  1. heheheh, namanya baru pak. Trims sudah mampir

    BalasHapus
  2. Mbak Imas.....bagus lho fan fiction nya. Apalagi ada Minho ahjussi.....
    Lain kali bikinin lagi tuh Mbak septinya yang Jung Yong Hwa CN blue...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih bunda Dyah, hihihi ini ajang coba2 bun.
      Eaaaa... pecinta oppa Yong Hwa ya bun?

      Hapus
  3. salam kenal mbak Imas, blog-nya udah saya masukin ke daftar blog teman saya. Ceritanya bagus lho.

    BalasHapus
  4. bagus nih , ditunggu ff minho sama suzy lagi :D

    BalasHapus
  5. Pas baca jeju kirain jevin julian :v *maklum bukan penggemar drakor* hahaa..

    BalasHapus